(Doc: KIY 2013)
Alasan mengapa saya memilih untuk berkarir di usia saya yang
ke 18 tahun ini;
Jujur pertama kali saya tidak berniat untuk melamar disatu perusahaan
perbankan di Indonesia, tapi entah mengapa secara tidak disengaja saya masuk ke
satu stan yang membiarkan saya untuk mendaftar dan dikeesokan harinya saya langsung
menerima ketahap pengujian atau test. Bertempat di satu gedung masih di kota
Tangerang, serempak seratus orang lebih ditest bersama-sama hanya untuk masuk
sebagai kategori “lolos” untuk interview, kali itu saya sangat speechless entah saya harus berbuat
apa; didepan, kiri, kanan, saya adalah orang-orang yang usianya diatas saya dan
pastinya level pendidikannya pun diatas
saya. Dari segi penampilan pun, wah! Bagaimana tidak jiper duluan,
bukan? Hehhehehe… (sebelum waktu test, seperti biasa saya berkenalan dengan
mereka atau caper dikit deh :D)
Saya mungkin orang yang sangat aneh dan mungkin
dewi fortuna telak saya dapatkan dihari itu juga, mau tahu kenapa?; di usai
berbagai soal psikotest saya lenyapkan dari pandangan meja test, saya langsung
ijin ke penguji untuk keluar sebentar tapi niat saya adalah sesegera mungkin
untuk pergi meninggalkan tempat
tersebut (KABUR). Karena saya yakin “saya tidak
akan lolos, karena medan tempur yang sangat dramatis didalam ruang tersebut memporak
porandakan kepercayaan diri saya untuk lolos masuk ketahap selanjutnya,”
konyol dan sekaligus teramat lebay bukan.
Tapi cerita belum selesai sampai disini, keesokan harinya
saya langsung di telphone oleh pihak kantor pusat untuk interview dan ternyata
kemarin saya lulus dalam pengujian (dari 120 kandidat hanya ada 6 orang yang
lolos dan itu adalah termasuk saya, keren bukan!! ;)). Aneh memang kelihatannya, saya
yang hanya berpendidikan SMA, anak bawang,
serta kecepatan dalam menghitung saya bisa dikatakan pas-pas-an dapat lolos di
satu perusahaan perbankan yang sudah lama (kolot) menetap di Indonesia.
So, akhirnya saya
lebih memilih berkarir terlebih dahulu, bukan karena saya tidak mementingkan
pendidikan loh!, bukan sama sekali. Tapi kebetulan saya sudah terlambat pendaftaran masuk ke
universitas swasta, finally saya harus menunggu untuk mendaftar ditahun depan.
Semangat KIY!!!!!!
Well keputusan saya untuk berkarir diusia muda seperti ini,
ternyata tidak gampang apalagi saya sekarang tinggal di asrama selama hari
kerja. Hemm saya berpikir jika saya ini sedang berkarir bukan berkerja,
karena apa?!; saya tahu bahwa berkarir adalah kata yang cocok dengan visi dan
misi dalam kehidupan saya; sesuatu yang saya lakukan sekarang bukan saya
niatkan untuk semata-mata mengumpulkan harta tapi lain dari itu, saya hanya
ingin belajar bagaimana mengumpulkan ilmu, jati diri, kedewasaan, dan rasa
kepemimpinan bahkan banyak hal lagi yang belum saya dapatkan dan uang sebagai upah hanya sebatas bonus dari apa
yang saya lakukan kemarin. Begitu yang saya pikirkan. Bagaimana jika pendapat kalian?
Dan ada satu hal yang saya sangat suka dari awal berkarir
saya disaat ini; saya dapat berkarir sekaligus membantu orang-orang disekitar
saya. Pekerjaan yang sangat mulia bukan?!, setiap hari saya bertemu dengan
ibu-ibu diperkampungan untuk penyuluhan berbagai kegiatan yang mengenai
pengolahan keuangan dikampung-kampung dan berbagai macam kegiatan yang kami
lakukan, dan dilandasi niat sekadar untuk membantu perekonomian masyarakat
Indonesia. So jika tidak ada lagi orang yang mampu berpikir dan berkarir dengan
lebih condong mengarahkan hatinya kekehidupan mata dunia yang nyata, dan jika
bukan kita yang membantu mereka, siapa lagi?.! “Do Good Do Well”.
Salam semangat dari saya yang selalu haus akan ilmu dan cinta
kasih dari kalian semuanya kawan :), Syukuri dan nikmati hidup ini
dengan seksama, lalu tebarkanlah cinta kasih ke seluruh mahluk didunia ini. Rindu
rasanya tidak berjumpa selama ini, SEMANGATTTTTTTTT!!!!!!!
‘Love you! And peace!’
KIY---
*(foto diatas adalah hasil jepretan saya sendiri, dan itu adalah salahsatu nasabah disatu kampung yang kemarin saya lakukan penyuluhan 2013101.)